Kisah Kesuksessan Steven Anthony “Steve” Ballmer Mantan CEO Microsoft Corporation

No Comments
Kisah Kesuksessan Steven Anthony Steve Ballmer Mantan CEO Microsoft Corporation

Steven Anthony “Steve” Ballmer telah menjadi mantan CEO Microsoft Corporation sejak Januari 2000 sampai 4 Februari 2014. di 2010, beliau merupakan galat satu orang terkaya di dunia menggunakan kekayaan eksklusif diperkirakan mencapai US$14,lima miliar di 2010. Ballmer lahir pada Detroit, Michigan dari ayah Swiss-Amerika serta bunda Yahudi-Amerika yang keluarganya asal berasal kota Pinsk pada Eropa Timur (sekarang pada Belarus). Dia lahir 24 Maret 1956.

Dia dibesarkan pada Farmington Hills, Michigan. di tahun 1973, beliau lulus dari Detroit Country Day School, sebuah sekolah persiapan PTS pada Beverly Hills, Michigan, serta sekarang duduk pada dewan direksi. pada tahun 1977, dia lulus magna cum laude asal Universitas Harvard dengan gelar B.A. pada matematika dan ekonomi.

Ketika kuliah, Ballmer mengelola tim sepak bola, bekerja di surat warta The Harvard Crimson dan Harvard Advocate serta tinggal di ujung lorong asal sesama mahasiswa tahun kedua Bill Gates. dia kemudian bekerja selama dua tahun sebagai asisten manajer produk di Procter & Gamble, pada mana dia membuatkan tempat kerja dengan Jeffrey R. Immelt, yg kemudian sebagai CEO General Electric.

Kisah Kesuksessan Steven Anthony Steve Ballmer Mantan CEO Microsoft Corporation

Di tahun 1980, beliau drop out berasal Stanford University Graduate School of Business untuk bergabung dengan Microsoft. Ballmer bergabung dengan Microsoft pada 11 Juni 1980 dan menjadi karyawan ke-24 Microsoft, manajer bisnis pertama yg dipekerjakan sang Gates. Ballmer suka bekerja di Microsoft. beliau awalnya ditawari gaji $ 50.000 dan persentase kepemilikan perusahaan.

Ketika Microsoft didirikan di 1981, Ballmer mempunyai 8 persen saham perusahaan. dia sudah memimpin beberapa divisi pada Microsoft termasuk “Pengembangan Sistem Operasi”, “Operasi”, dan “Penjualan serta Dukungan.” pada Januari 2000, ia secara resmi diangkat menjadi chief executive officer.

Sebagai CEO Ballmer menangani keuangan perusahaan, namun Gates masih mempertahankan kendali atas “visi teknologi.” di tahun 2003, Ballmer menjual 8,tiga% kepemilikan sahamnya, meninggalkannya dengan 4% saham di perusahaan tadi. di tahun yang sama, Ballmer menggantikan program opsi saham karyawan Microsoft.

Pada tahun 2009, dan buat pertama kalinya, dia membuat keynote pembuka di CES, sejak Bill Gates meninggalkan Microsoft menjadi ketua penuh waktu. Selama 20 tahun terakhir, Ballmer sudah mengepalai beberapa divisi Microsoft, termasuk operasi, pengembangan sistem operasi, dan penjualan dan dukungan. pada Juli 1998, ia dipromosikan menjadi Presiden, kiprah yg memberinya tanggung jawab sehari-hari buat menjalankan Microsoft.

Beliau diangkat menjadi CEO sbobet login pada Januari 2000, dengan memikul tanggung jawab manajemen penuh buat perusahaan, yg meliputi misi perusahaan buat memungkinkan orang dan usaha di seluruh global mewujudkan potensi penuh mereka.

Bersama dengan Gates dan para pemimpin bisnis dan teknis perusahaan lainnya, Ballmer serius untuk melanjutkan inovasi dan kepemimpinan Microsoft pada tujuh usaha perusahaan. Tujuan Microsoft merupakan menyediakan platform terintegrasi untuk memungkinkan pengalaman yg mulus pada aneka macam perangkat serta layanan komputasi serta non-PC.

Digambarkan secara beragam sebagai orang yang bersemangat, fokus, lucu, bersemangat, tulus, penuh semangat, serta dinamis, Ballmer telah menanamkan pada Microsoft merek kepemimpinan, visi, dan semangat yg energik selama bertahun-tahun.

Ballmer lahir di Maret 1956, serta dibesarkan pada dekat Detroit, daerah ayahnya bekerja sebagai manajer di Ford Motor Co. beliau lulus berasal Universitas Harvard dengan gelar sarjana dalam bidang matematika serta ekonomi. saat pada perguruan tinggi, Ballmer mengelola tim sepak bola, bekerja pada surat warta Harvard Crimson dan majalah sastra universitas, dan tinggal pada ujung lorong asal sesama mahasiswa tahun ke 2 Bill Gates.

Sehabis kuliah, dia bekerja selama dua tahun pada Procter & Gamble Co. sebagai asisten manajer produk dan , sebelum bergabung menggunakan Microsoft, kuliah di Stanford University Graduate School of Business.

Categories: Uncategorized

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *